Senin, 30 Oktober 2017

Nabi Ibrahim As



Ibrahim As

Nama Ibrahim bin Azar
Garis Keturunan Adam as Syits Anusy Qainan Mahlail Yarid Idris as Mutawasylah Lamak Nuh as Sam Arfakhsyadz Syalih Abir Falij Ra'u Saruj Nahur Azar Ibrahim as
Usia 175 tahun
Periode sejarah 1997 - 1822 SM
Tempat diutus (lokasi) Ur di daerah selatan Babylon (Irak)
Jumlah keturunannya (anak) 13 anak
Tempat wafat Al-Khalid (Hebron, Palestina/Israel)
Sebutan kaumnya Bangsa Kaldan
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak 69 kali



Ketika kita tengah melaksanakan ibadah shalat, dimana saat melakukan duduk tasyahud atau tahiyat akhir akan menyebutkan dua nama Nabi.

Penyebutan dua nama Nabi tersebut tidak lain dan tak bukan adalah Nabi Muhammad SAW dan juga Nabi Ibrahim as.

Mungkin menjadi sebuah pertanyaan, mengapa ketika shalat hanya nama kedua Nabi tersebut saja dan tak ada nama Nabi ataupun Rasul yang lain?


Bisa saja tak usah dipermasalahkan, karena memang hal itu sudah diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Dikhawatirkan jika hal seperti ini dipermasalahkan, akan memengaruhi keyakinan kita bahwa kenabian Muhammad dan Ibrahim memunyai bobot yang lebih tinggi daripada Nabi-nabi yang lain.

Hal seperti ini tidak diperbolehkan karena adanya perintah agar tidak membeda-bedakan antara para Nabi yang satu dengan yang lainnya. Sebagaimana firman Allah SWT.

Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada Kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya.

Dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya.


Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan Kami hanya tunduk patuh kepada-Nya
”(QS Al-Baqarah:136)

Menyimpulkan dari hal tersebut, penyebutan nama Nabi Muhammad dan juga Nabi Ibrahim saat shalat berhubungan dengan pemberian gelar kepada Nabi sesuai dengan kapasitasnya sebagai Nabi dan keistimewaan yang dimilikinya.

Misalnya gelar khalil kepada Nabi Ibrahim as, sebagaimana firman Allah swt,

Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah,

sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya.
”(QS An-Nisa:125)

Demikian pula Allah juga memberikan penyebutan rahmat bagi semesta alam kepada Nabi Muhammad saw,

Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam”(QS Al-Anbiya:107)

Oleh karena hal itu, mungkin saja penyebutan nama beliau-beliau ini bisa kita lafalkan hingga saat ini.

Terlepas dari hal tersebut, membahas mengapa nama Nabi Ibrahim yang disandingkan dengan nama Nabi Muhammad SAW, lantas seperti apakah sebenarnya kisah riwayat Nabi Ibrahim tersebut?
Kisah Nabi Ibrahim Lengkap dari Lahir Hingga Beliau Wafat


Dilahirkan di tengah-tengah masyarakat musryik dan kafir, Nabi Ibrahim yang kala itu masih mencari jati diri harus dihadapkan pada permasalahan yang pelik.

Yakni karena sang ayah yang malah bekerja sebagai pembuat patung berhala, dan juga raja pada masa itu yang malah mendeklarasikan diri sebagai tuhan.

Kisah beliau bermula ketika dilahirkan pada tahun 2295 SM di negeri Mausul, dimana penuh masyarakat jahiliyah yang musyrik dan kafir, dan ayah beliau yang bernama Azar yang masih keturunan Sam bin Nuh.

Nabi Ibrahim sendiri dilahirkan pada tahun 2295 sebelum Masehi, di negeri Mausul. Ayah beliau adalah seorang pembuat patung berhala, sedangkan beliau sendiri sangat membenci berhala-berhala itu.

Tak hanya sampai disitu saja, karena beliau juga terlahir pada zaman kerajaan raja Namrud yang berani mengaku sebagai tuhan.

Sungguh sebuah zaman yang dzalim dan penuh dengan kesesatan.

Kisah Nabi Ibrahim dan raja Namrud berlanjut ketika beliau yang masih bayi harus diasingkan karena raja Namrud yang memerintahkan semua orang untuk membunuh semua bayi laki-laki di negerinya.

Karena takut dirinya akan tumbang oleh seorang lelaki yang diutus Allah SWT. Sehingga guna menyelamatkan diri dan juga tahtanya, ia pun menyuruh semua warga untuk membunuh semua bayi laki-laki yang ada.

Namun atas izin Allah SWT, Nabi Ibrahim selamat dan setelah beliau dewasa dan dapat berpikir manakah Tuhan yang patut untuk disembah.

Sampai akhirnya dirinya kembali ke tengah masyarakat dan melihat smeua orang seperti gila pada patung.

Hampir setiap rumah dan tempat-tempat umum dipenuhi patung berhala agar dapat menyembah setiap waktu. Termasuk di rumah ayahnya yang memang bekerja sebagai pembuat patung berhala.

Lama kelamaan Nabi Ibrahim mulai bertanya-tanya pada dirinya.

Di manakah Tuhan itu? Manakah yang dinamakan Tuhan?

Kemudian Allah pun memberikan mukjizat pada Nabi Ibrahim yakni sebuah pemikiran cerdas, kritis, sekaligus mengutusnya sebagai penyampai keberadaan Allah SWT selama ini.

Maka dimulailah perjalan mencari jati diri Nabi Ibrahim tersebut.

Karena banyak kaumnya yang menyembah berhala yang terbuat dari batu, dan Beliau tidak mau ikut menyembah berhala itu, karena baginya hanyalah sebuah benda.

Kemudia beliau melihat bulan dan bintang di malam hari, matahari di siang hari, ia berkata “Mungkinkah benda-benda itu Tuhan?

Namun ternyata, bulan dan bintang menghilang dan matahari terbenam, lalu ia berkata: “Aku tak akan bertuhan kepada benda-benda seperti itu.

Maka Allah berfirman dalam QS. Al-An’am ayat 76-79.

Yang artinya: “Ketika malam telah gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata:

“Inilah Tuhanku
”, tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: “Saya tidak suka kepada yang tenggelam”.

Kemudian tatkala dia melihat bulan terbit dia berkata: “Inilah Tuhanku”. Tetapi setelah bulan itu terbenam, dia berkata:

Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang yang sesat”.

Kemudian tatkala ia melihat matahari terbit, dia berkata: “Inilah Tuhanku, ini yang lebih besar”.

Maka tatkala matahari itu terbenam, dia berkata: “Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan.

Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.


Allah pun memberi Nabi Ibrahim akal dan kecerdasan yang luar biasa dan mulailah beliau menyampaikan dakwahnya.
Dimulainya Dakwah Nabi Ibrahim AS

Setelah tahu perihal kisah Nabi Ibrahim mencari Tuhan, maka dimulailah awal baru bagi beliau untuk menyampaikan kebenaran yang ada.

Karena paham bahwa berhala bukanlah Tuhan, Nabi Ibrahim dengan kecerdikannya langsung merencanakan sesuatu pada Raja Namrud dan para pengikutnya.

Pada suatu hari Raja Namrud melakukan perjalanan ke luar kota bersama sebagian besar pengikutnya selama beberapa hari. Wilayah kekuasaan Namrud pun nyaris kosong.

Kemudian Nabi Ibrahim masuk dan menghancurkan semua berhala yang ada di wilayah Namrud. Semua patung-patung dihancurkan, meski dia tahu itu adalah buatan ayahnya sendiri.

Nabi Ibrahim as hanya menyisakan satu berhala yang tidak dirusaknya. Itu adalah berhala yang paling besar.

Kemudian dia meletakkan kapak yang dipakai untuk menghancurkan patung-patung lainnya di pangkuan berhala satu-satunya yang tak dirusaknya.

Setelah beberapa hari Raja Namrud mengetahui semua berhalanya rusak dan murka.

"Siapa yang melakukan semua ini di belakangku?!" teriaknya pada pengikutnya.

Salah satu pengikutnya yang kebetulan tidak turut pergi bersama Namrud mengatakan bahwa ada seorang pemuda bernama Ibrahim yang melakukan itu semua.

Dipanggillah Nabi Ibrahim untuk menghadap Raja Namrud.

Sang Raja berkata dengan geram: "Wahai Ibrahim, bukankah engkau yang telah menghancurkan berhala-berhala ini?"

"Bukan!" jawab Ibrahim singkat.

Mendengar jawaban itu, Raja Namrud semakin geram dan berkata: "Lalu siapa lagi kalau bukan engkau, bukankah kau berada di sini saat kami pergi dan bukankah engkau membenci berhala-berhala ini?"

"Ya, tapi bukan aku yang menghancurkan berhala-berhala itu. Aku pikir, berhala besar itulah yang menghancurkannya, bukankah kampaknya masih berada di lehernya?" sahut Ibrahim dengan tenang.

Raja Namrud membantahnya: "Mana mungkin patung berhala dapat berbuat semacam itu!".

Mendengar hal itu dengan tegas Nabi Ibrahim berkata: "Kalau begitu, kenapa engkau menyembah berhala yang tidak dapat berbuat apa-apa?"

Mendengar pernyataan Ibrahim, para pengikutnya tersadar dan terpikir oleh mereka Tuhan yang selama ini disembah tidak dapat melihat, mendengar, dan bergerak. Namun, Raja Namrud semakin murka.

Setelah kejadian tersebut, raja Namrud yang marah pun hendak melakukan sesuatu kepada Ibrahim. Lantas, apa yang hendak dia perbuat kepada Nabi Ibrahim?
Nabi Ibrahim Dibakar Hidup-hidup
Karena hal tersebut, banyak dari para pengikut raja Namrud yang mulai bertanya-tanya kepada Nabi Ibrahim perihal Tuhan yang patut disembah.

Namun setelah terlihat pengaruh Nabi Ibrahim semakin besar di kalangan pengikutnya, Raja Namrud merasa terdesak dan terjatuh harga dirinya.

Oleh karena itu, untuk menjaga wibawanya, Namrud memerintahkan para pegawainya dan pengikut setianya untuk menangkap Ibrahim untuk dihukum mati, yaitu dengan cara dibakar.

Api dinyalakan besar sekali dengan kayu sebagai bahan bakarnya, sementara Nabi diikat dan ditempatkan di tengah-tengah tumpukan kayu.

Tetapi Allah lebih berkuasa dalam segala hal. Allah belum menghendaki Nabi Ibrahim mati dan kalah oleh Raja Namrud.

Menyaksikan proses pembakaran itu, Raja Namrud dan para pengikutnya tertawa dengan penuh kepuasan.

Mereka mengira, Nabi Ibrahim telah hancur menjadi abu bersama api itu. Namun, begitu terkejutnya mereka setelah api yang menyala dahsyat itu padam.

Karena Allah SWT kembali memperlihatkan kekuasaan-Nya. Allah berfirman kepada api:
يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ.....

Artinya:

"Hai api! Hendaklah dingin dan selamatkan Ibrahim." (Q.S. Al-Anbiya: 69)

Setelah api padam, keluarlah Ibrahim tanpa mengalami cedera sedikit pun.

Sejak saat itu, pengikut Namrud berpaling dan menjadi umat Nabi Ibrahim untuk terus lurus ke jalan Allah SWT.

Kemudian dalam menjalankan tugas kerasulannya Nabi Ibrahim berusaha menyadarkan ayahnya, agar tidak lagi menyembah berhala, dan tidak memperturutkan jalan setan.

Namun masih keukeuh pada pendiriannya, ayah Ibrahim menjawab demikian adanya,

قَالَ أَرَاغِبٌ أَنْتَ عَنْ آلِهَتِي يَا إِبْرَاهِيمُ ۖ لَئِنْ لَمْ تَنْتَهِ لَأَرْجُمَنَّكَ ۖ وَاهْجُرْنِي مَلِيًّا

Artinya:

"Berkata ayahnya, "Adakah engkau membenci tuhan-tuhanku hai Ibrahim? Ingatlah, jika kau hentikan hinaan-hinaan terhadap tuhan-tuhan niscaya aku akan menyiksamu! Dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama." (Q.S. Maryam: 46)

Sementara itu Raja Namrud ingkar saja kepada Allah, maka Allah menghukum Raja Namrud beserta pengikut-pengikutnya dengan nyamuk yang sangat luar biasa banyaknya.

Nyamuk-nyamuk itu menggigit tubuh Raja Namrud dan pengikutnya memasuki lubang-lubang hidung, dan lain-lain. Raja Namrud sendiri mati dengan cara siksaan yang demikian.
Nabi Ibrahim dan Kehidupan Rumah Tangga Beliau
Berlanjut daripada kisah Nabi Ibrahim dibakar dan dihukum namun kebal akan semua itu, dan pada akhirnya pengikut Namrud yang sombong pun mulai percaya kepada Nabi Ibrahim as.

Selang berapa lama, kehidupan Nabi Ibrahim pun berlanjut saat beliau menemukan tambatan hati, yakni Siti Sarah dan Siti Hajar yang keduanya dipertemukan dengan Nabi Ibrahim atas kehendak Allah SWT.

Alkisah Nabi Ibrahim berada di negeri Mesir bersama dengan Siti Sarah, dan kemudian Raja Mesir yang sedang diobati pun kagum dengan kecantikan Sarah, hingga Nabi Ibrahim pun harus berbohong perihal istrinya itu agar tak dirampas oleh Fir'aun.

Setelah mengobati raja Mesir tersebut dan pada akhirnya dia pun sembuh atas izin Allah SWT, Sarah kemudian mendapatkan hadiah seorang perempuan hamba sahaya bernama Siti Hajar untuk dijadikan istri Nabi Ibrahim.

Ketika Nabi Ibrahim kembali ke Syam, Siti Sarah telah berusia lanjut, sedangkan beliau belum dikaruniai anak.

Namun, tidak lama kemudian, Siti Hajar melahirkan anak yang diberi nama Ismail. Demikian pula halnya dengan Siti Sarah yang melahirkan seorang anak yang diberi nama Ishaq.

Dari kedua orang inilah terlahir beberapa kaum. Dari keturunan Ishaq, banyak yang menjadi Nabi dan orang-orang besar ternama yang disebut Bapak Kaum Bani Israil.

Sedangkan dari Nabi Ismail, banyak menjadi orang mulia dan akhirnya menurunkan seorang rasul yang bernama Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim.

MasyaAllah, dan dari sinilah kisah antara kisah nabi Ibrahim dan Ismail dimulai.
Kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail
Mungkin banyak dari kita yang mengetahui perihal kisah Nabi Ibrahim menyembelih Ismail, karena siapa yang tak mengetahui perihal cerita bersejarah tersebut.

Semuanya terangkum di dalam Al-Qur'an dan Hadist sebagai rujukan untuk kita dalam beribadah kepada Allah SWT.

Menyambut hari besar Idul Adha, pastilah akan banyak sekali khutbah maupun ceramah di masjid yang kembali mengulang peristiwa hebat tersebut.

Lantas, bagaimana bisa Nabi Ibrahim hendak menyembelih putranya sendiri?

Karena sebuah hal, maka Nabi Ibrahim harus merelakan istri dan anaknya untuk tinggal di sebuah tempat yang bahkan beliau pun tak yakin apa mereka berdua bisa bertahan.

Akan tetapi, karena Allah SWT Sang Maha Kaya, sehingga saat Nabi Ismail menangis karena haus dan sang Ibu yakni Siti Hajar yang telah lelah.

Munculah air dari bekas kedua telapak kaki Ismail yang diberi nama zam-zam, dan kini menjadi air paling digemari oleh orang yang bertandang ke tanah suci.

Ya, kawasan tersebut yang nantinya disebut sebagai kota Mekkah dan akan menjadi permukiman besar dimulai saat ditemukannya sumur zam-zam disana.

Ketika Nabi Ismail as mencapai usia remaja, Nabi ibrahim mendapat mimpi bahwa ia harus menyembelih puteranya, yaitu Nabi Ismail.

Dan mimpi seorang Nabi merupakan salah satu dari cara Allah menurunkan wahtunya kepada Nabi, jadi perintah yang diterimanya dalam mimpi itu harus dilaksanakan oleh Nabi Ibrahim as.

Mengetahui perintah itu, ibrahim duduk dan termenung memikirkan ujian dari Allah yang begitu berat tersebut.

Sebagai seorang ayah yang baru saja dikarunia seorang putera setelah puluhan tahun diharapkan dan didambakan.

Pun saat ini ia sedang penuh kebahagiaan bersama puteranya yang diharapkan bisa menjadi pewaris dan menyambung kelangsungan keturunannya, tiba tiba harus dijadikan qurban dan harus direnggut oleh tangan ayahnya sendiri.

Sempat ragu apakah perintah yang muncul dalam mimpi itu siasat setan untuk menggoyahkan iman beliau, namun mimpi tersebut datang hingga tiga kali adanya.

Sehingga yakinlah akan mimpi tersebut kalau memang perintah langsung dari Allah SWT.

Sungguh amat berat ujian yang dihadapi oleh Nabi Ibrahim as, namun sesuai dengan firman Allah yang bermaksud :

Allah lebih mengetahui dimana dan kepada siap Dia mengamanatkan risalah-Nya”.

Lalu Nabi ibrahim as tidak membuang waktu lagi, berniat tetap akan menyembelih Nabi Ismail as puteranya sebagai qurban sesuai dengan perintah Allah yang telah diterimanya.

Dan berangkatlah Nabi Ibrahim as menuju ke Makkah untuk menemui dan menyampaikan kepada puteranya apa yang Allah perintahkan.

Nabi Ismail sebagai anak yang soleh yang sangat taat kepada Allah dan bakti kepada orang tuanya, ketika Nabi Ismail as mulai besar Nabi ibrahim as berkata :

Hai anakku! Aku telah bermimpi, di dalam tidur seolah-olah saya menyembelih kamu, maka bagaimanakah pendapatmu?

Tanpa ragu-ragu dan berfikir panjang Nabi Ismail pun menjawab perkataaan ayahnya :

Wahai ayahku! Laksanakanlah apa yang telah diperintahkan oleh Allah kepadamu. Engkau akan menemuiku insya-Allah sebagai seorang yang sabar dan patuh kepada perintah.

Aku hanya meminta dalam melaksanakan perintah Allah itu agar ayah mengikatku kuat kuat supaya aku tidak banyak bergerak sehingga menyusahkan Ayah,


kedua agar menanggalkan pakaianku supaya tidak tertera darah yang akan menyebabkan berkurangnya pahalaku ketika ibuku melihatnya,


ketiga tajamkanlah pedangmu dan percepatlah pelaksanaan penyembelihan agar meringankan penderitaaan dan rasa pendihku,


keempat dan yang terakhir sampaikanlah salamku kepada ibuku berikanlah kepadanya pakaianku ini untuk menjadi penghiburnya dalam kesedihan dan tanda mata serta kenang-kenangan baginya dari putera tunggalnya


Kemudian dipeluknya Nabi Ismail as dan dicium pipinya oleh Nabi Ibrahim seraya berkata :

Bahagialah aku mempunyai seorang putera yang taat kepada Allah, bakti kepada orang tua yang ikhlas hati menyerahkan dirinya untuk melaksanakan perintah Allah


Namun karena keiklhasan hati dari Nabi Ibrahim dan sifat menerima dari nabi Ismail sendiri, Allah pun menggantikannya dengan kambing, sehingga dari sinilah asal muasal sunnah untuk menyembelih kambing ketika Idul Adha terjadi.
Begitu banyak hikmah yang bisa kita dapatkan dari kisah Nabi Ibrahim AS. Beliau yang wafat pada usia 200 tahun.

Beliau lahir pada tahun 1273 setelah terjadinya peristiwa banjir dan topan pada masa Nabi Nuh as, semoga dengan kisah Nabi Ibrahim lengkap tersebut kita bisa menjadikannya sebagai pedoman dalam hal kebaikan.

Pun guna menambah nilai iman dan taqwa kita kepada Allah SWT. MasyAllah, sungguhlah kisah nabi ibrahim singkat dan jelas ini bisa menjadi gambaran perihal acuan amalan kita sehari-hari, dimana butuh keikhlasan, kesabaran, dan juga tak mudah putus asa dalam bekerja dan berdoa.

Senin, 16 Oktober 2017

Nabi Luth As



LUTH AS.
Nama: Luth bin Haran.
Garis Keturunan: Adam As. Syits Anusy
Qinan
Mihlail Yarid Idris As. Matusyalih
Lamak
Nuh As. Sam Arfakhsyad Syalih Abir
Falij
Rau Saruj Nahur Tarakh Haran
Luth As.
Usia: 80 tahun.
Periode sejarah: 1950-1870 SM.
Tempat diutus: Sodom dan Amurah (Laut Mati
atau
Danau Luth).
Jumlah keturunannya: 2 putri (Ratsiya dan
Zarita).
Tempat wafat: Desa Shafrah di Syam (Syria).
Sebutan kaumnya: Kaum Luth.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 27
kali.
Rencana Jahat iblis
Kaum Nabi Luth yaitu kaum Sodom termasuk kaum
yang diberi banyak kelebihan,diantaranya adalah suka
bergotong royong dan bersatu padu.Mereka biasa
pergi kerja bersama-sama,meninggalkan anak dan istri
dirumah.
Rupanya iblis tidak menyukai hal itu,berbagai upaya
telah dilakukan iblis dan anak buahnya untuk merusak
tatanan kaum Luth,namun ternyata belum
membuahkan hasil yang memuaskan.Sungguh susah
menyesatkan kaum yang suka persatuan.
Namun bukan iblis namanya jika tak punya cara
licik.Akhirnya iblis dapat ide.Setiap kaum Luth pulang
kerja maka Iblis merusak dan menghancurkan hasil
pekerjaan mereka secara sembunyi-sembunyi.
Keesokan harinya kaum Luth bertanya-tanya tentang
siapa yang merusak hasil pekerjaan mereka,membuat
pekerjaan kemarin jadi sia-sia dan memperlambat
produksi.
Masyarakat sangat kesal dengan pelaku pengrusakan
yang sering terjadi,maka mereka bersepakat bila si
pelaku tertangkap akan dijatuhi hukuman berat.
Pada hari-hari berikutnya Iblis menjelma menjadi
seorang anak muda yang manis tampangnya.Ketika
kaum Luth pergi bekerja iblis menjalankan aksinya.Ada
sekelompok masyarakat yang melihat gerak gerik
pemuda manis itu kemudian menyadari bahwa
pemuda manis itulah pelakunya.
Langsung saja masyarakat berusaha menangkap
pemuda itu.Setelah diinterogasi akhirnya anak muda
itu mengakui perbuatannya.Masyarakat sepakat akan
memberikan hukuman mati kepada pemuda manis
jelmaan iblis itu.
Sampai diisini skenario Iblis lancar jaya dan skenario
berikutnya telah tersusun rapi.
Nah,masyarakat yang telah memutuskan akan
menghukum mati pemuda manis itu,mengurungnya
sambil alih-alih ingin mengetahui siapa orang tua dan
keluarganya.Pemuda manis itu dijaga secara
bergiliran.
Malam itu juga ,ketika telah memasuki waktu
tidur,anak manis jelmaan Iblis itu berakting pura-pura
menangis dan meratap begitu sedih.Sang Penjaga
rupanya kasian melihat hal itu dan bertanya,''Ada apa
denganmu...?"
''Ayahku selalu memelukku waktu aku mau
tidur'',jawab anak itu
Penjaga itu tidak tega,karena tak ingin melihat anak itu
bersedih akhirnya mau tidak mau dia berkata,''Ya
sudah,sini saya peluk''.
Ketika sudah dipeluk,anak manis jelmaan Iblis itu
melakukan gerakan-gerakan yang membangkitkan
nafsu orang tersebut,terus menerus hingga syahwat
orang itu menggelora.
Si penjaga telah terpancing dengan nafsu iblis , anak
manis jelmaan Iblis itu kemudian mengajarkan kepada
orang itu sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh
peradaban manusia,yaitu Sodomi.Malam itulah terjadi
sodomi pertama kali dalam sejarah manusia.
Pagi harinya ketika bangun,anak muda jelmaan iblis itu
sudah tidak ada.Orang itu pun menceritakan apa yang
terjadi dengan berapi-api sambil
mencontohkannya.Teman-temannya menjadi sangat
penasaran dan kemudian mencoba
melakukannya.Akhirnya hari demi hari,kerusakan moral
menyebar kemana-mana dan menjadi kebiasaan
masyarakat.
Iblis adalah yang pertama kali mencontohkannya lalu
diteruskan oleh orang yang menggaulinya.Rupanya
rencana iblis tidak sampai disitu,ada agenda jahat lain
yang harus diwujudkan.
Iblis Merusak Kaum Wanita Negeri Sodom
Kemudian Iblis menjelma menjadi seorang wanita lalu
datang mengompori kaum perempuan dengan
mengatakan,''Sesungguhnya laki-laki kalian sudah
saling suka sama suka ,kalian tidak dibutuhkan lagi.''
''Iya kami telah mengetahuinya'',jawab para wanita itu.
Iblis lalu mengajarkan hal baru kepada kaum wanita
itu,sehingga mereka saling mencukupi satu sama lain
juga.
Dari umumnya hal itu,sampai akhirnya tanpa rasa malu
mereka melakukannya dengan terang-terangan.Bahkan
apabila ada musafir dari kota lain,mereka rampok dan
tega memperkosa bila mereka suka.
Laki-laki memperkosa laki-laki,wanita dengan
wanita...benar-benar kerusakan moral yang parah.
Dakwah Nabi Luth
Alloh mengutus Nabi Luth untuk menyadarkan
kaumnya.Puluhan tahun Nabi Luth membimbing dan
menyadarkan mereka namun hanya segelintir saja
yang sadar,sedang sebagian besar mereka tetap
bahkan tambah tak bermoral.
Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada
kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada
mereka: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan
faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh
seorangpun (di dunia ini) sebelummu?"
Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk
melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada
wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui
batas.(AL A'raf : 80-81)
Ketika mereka merasa tidak nyaman dengan dakwah-
dakwah Nabi Luth,mereka memutuskan untuk segera
mengusirnya.
Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Usirlah
mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu
ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang
berpura-pura mensucikan diri".(AL A'raf : 82)
Lebih dari itu ,Luth memperingatkan bahwa
'malapetaka akan segera diturunkan jika mereka tidak
berhenti dari perbuatan itu' justru ditanggapi dengan
tantangan agar kutukan Tuhan ditimpakan kepada diri
mereka sendiri,karena mereka tak peduli.
Nabi Luth akhirnya menyadari kalau mereka tidak dapat
diberi peringatan atau pengertian lagi.Mereka bagai
virus mematikan yang terus menginfeksi sekelilingnya
dan tak ada cara lain kecuali dengan mengamputasi
mereka alias dimusnahkan.
Nabi Luth as kemudian berdoa kepada Alloh,biasanya
yang dia minta adalah petunjuk dan hidayah agar
kaumnya sadar kembali ke jalan yang benar.Namun
sayangnya kali ini beliau meminta agar kaumnya di
azab.Demi tidak menjalarnya virus amoral ke daerah-
daerah lainnya ,Nabi Luth sudah rela bila kaumnya
dihukum.
Munculnya Tamu-Tamu Misterius
Alloh yang Maha Kuasa mengabulkan doa Nabi Luth
as,DIA mengutus malaikatNya untuk menghukum
kaum keras kepala itu. Mula-mula malaikat itu
menjelma sebagai laki-laki rupawan.Mereka mengetuk
pintu rumah Nabi Luth.Nabi Luth membukakan pintu
dan terpesona dengan rupa tampan para tamunya
itu.Di satu sisi dia ingin menyambut tamunya dengan
penuh keramahtamahan,namun disisi lain dia sangat
khawatir akan keselamatan tamunya itu.Karena Nabi
Luth tahu benar bagiamana tak bermoralnya kaumnya
terlebih lagi bila berjumpa orang tampan.
Nabi Luth berpesan kepada isterinya dan puterinya
agar merahasiakan kedatangan tamu-tamu, jangan
sampai terdengar dan diketahui oleh kaumnya. Akan
tetapi isteri Nabi Luth yang memang sehaluan dan
sependirian dengan penduduk Sadum telah
membocorkan berita kedatangan para tamu dan
terdengarlah oleh pemuka-pemuka mereka bahwa Luth
ada tamu terdiri daripada remaja-remaja yang tampan
parasnya dan memiliki tubuh yang sangat menarik
bagi para penggemar homoseks.
Terjadilah apa yang dikhuatirkan oleh Nabi Luth. Begitu
tersiar dari mulut ke mulut berita kedatangan tamu-
tamu remaja tampan di rumah Luth, berdatanglah
mereka ke rumahnya untuk melihat para tamunya dan
memuaskan nafsunya. Nabi Luth tidak membuka pintu
bagi mereka dan berseru agar mereka kembali ke
rumah masing-masing dan jangan mengganggu tamu-
tamu yang datangnya dari jauh yang sepatutnya
dihormati dan dimuliakan.
Mereka diberi nasihat agar meninggalkan adat
kebiasaan yang keji itu yang bertentangan dengan
fitrah manusia dan kudrat alam di mana Tuhan telah
menciptkan manusia berpasangan antara lelaki dengan
perempuan untuk menjaga kelangsungan
perkembangan umat manusia sebagai makhluk yang
termulia di atas bumi.
Nabi Luth berseru agar mereka kembali kepada isteri-
isteri mereka dan meninggalkan perbuatan maksiat dan
mungkar yang tidak senonoh, sebelum mereka dilanda
azab dan seksaan Allah.
Seruan dan nasihat-nasihat Nabi Luth tak dipedulikan
,mereka bahkan mendesak akan mendobrak pintu
rumahnya dengan paksa dgn kekerasan kalau pintu
tidak di buka dengan sukarela. Merasa bahwa dirinya
sudah tidak berdaya untuk menahan arus orang-orang
penyerbu dari kaumnya itu yang akan memaksakan
kehendaknya dengan kekerasan berkatalah Nabi Luth
secara terus terang kepada para tamunya:
" Sesungguhnya aku tidak berdaya lagi menahan
orang-orang itu menyerbu ke dalam .Aku tidak
memiliki senjata dan kekuatan fisik yang dapat
menolak kekerasan mereka , tidak pula mempunyai
keluarga atau sanak saudara yang disegani mereka
yang dapat aku mintai pertolongannya, maka aku
merasa sangat kecewa, bahwa sebagai tuan rumah
aku tidak dapat menghalaukan gangguan terhadap
tamu-tamuku dirumahku sendiri.
Begitu Nabi Luth selesai mengucapkan keluh-kesahnya
, para tamu segera mengenalkan diri kepadanya dan
memberi identitasnya, bahwa mereka adalah malaikat-
malaikat yang menyamar sebagai manusia yang
bertamu kepadanya dan bahwa mereka datang ke
Sodom untuk melaksanakan tugas menurunkan azab
dan siksa atas rakyatnya yang membangkang dan
enggan membersihkan masyarakatnya dari segala
kemungkaran dan kemaksiat yang keji dan kotor.
Kepada Nabi Luth para malaikat itu menyarankan agar
pintu rumahnya dibuka lebar-lebar untuk memberi
kesempatan bagi orang -orang yang haus homoseks
itu masuk. Namun malangnya ketika pintu dibuka dan
para penyerbu menjejakkan kaki untuk masuk, tiba-
tiba gelaplah pandangan mereka dan tidak dapat
melihat sesuatu. mereka mengusap-usap mata, tetapi
ternyata sudah menjadi buta.
Sementara para penyerbu rumah Nabi Luth berada
dalam keadaan kacau balau berbentur antara satu
dengan lain berteriak-teriak menanya-nanya gerangan
apa yang menjadikan mereka buta dengan mendadak,
para tamu jelmaan malaikat berseru kepada Nabi Luth
agar meninggalkan segera perkampungan itu bersama
keluarganya, karena waktunya telah tiba bagi azab
Allah yang akan ditimpakan. Para malaikat berpesan
kepada Nabi Luth dan keluarganya agar perjalanan ke
luar kota jangan seorang pun dari mereka menoleh ke
belakang.
Kaum Sodom dimusnahkan
Nabi Luth keluar dari rumahnya sehabis tengah malam,
bersama keluarganya terdiri dari seorang isteri dan dua
puterinya berjalan cepat menuju keluar kota, tidak
menoleh ke kanan mahupun kekiri sesuai dengan
petunjuk para malaikat yang menjadi tamunya.
Akan tetapi si isteri yang menjadi musuh dalam
selimut bagi Nabi Luth berada dibelakang rombongan
Nabi Luth berjalan perlahan-lahan tidak secepat
langkah suaminya dan tidak henti-henti menoleh ke
belakang karena ingin mengetahui apa yang akan
menimpa atas kaumnya, seakan-akan meragukan
kebenaran ancaman para malaikat yang telah
didengarnya sendiri.
Dan begitu langkah Nabi Luth berserta kedua puterinya
melewati batas kota Sodom, sewaktu fajar
menyingsing, bergetarlah bumi dengan dahsyatnya
menggoncang kota Sodom, tidak terkecuali isteri Nabi
Luth yang munafiq itu. Getaran itu mendahului suatu
gempa bumi yang kuat dan hebat disertai angin yang
kencang dan hujan batu api yang menghancurkan
dengan serta-merta kota Sodom berserta semua
penghuninya .
Baca juga : Kisah Nabi Luth : Ulah Iblis dibalik Sodomi
Pertama Dalam Sejarah
Demikianlah ayat Allah yang diturunkan untuk menjadi
pengajaran dan ibroh bagi hamba-hamba-Nya yang
akan datang.
Kisah Nabi Luth Di Dalam Al-Quran
Kisah Nabi Luth dalam Al-Quran terdapat pada 85 ayat
dalam 12 surah diantaranya surah "Al-Anbiyaa" ayat 74
dan 75 , surah "Asy-Syu'ara" ayat 160 sehingga ayat
175 , surah "Hud" ayat 77 sehingga ayat 83 , surah "Al-
Qamar" ayat 33 sehingga 39 dan surah "At-Tahrim"
ayat 10...

Minggu, 15 Oktober 2017

Nabi Saleh As



 NABI SALEH

Berlalulah hari demi hari. Lahirlah sebagian pria dan
matilah sebagian yang lain. Setelah kaum 'Ad, datanglah
kaum Tsamud. Lagi-lagi azab berulang kepada kaum
Tsamud dalam bentuk yang lain. Kaum Tsamud juga
menyembah berhala kemudian Allah SWT mengutus Nabi
Saleh kepada mereka. Nabi Saleh berkata kepada
kaumnya:
"Wahai kaumku, sembahlah Allah yang tiada Tuhan
lain bagi kalian selain-Nya. " (QS. Hud: 61)
Kalimat yang sama yang disampaikan oleh setiap
nabi, dan kalimat tersebut tidak pernah berubah
sebagaimana kebenaran tidak pernah berubah. Para
pembesar kaum Nabi Saleh terkejut dengan apa yang
dikatakannya. Beliau menyatakan bahwa tuhan mereka
tidak memiliki nilai yang berarti. Beliau melarang mereka
untuk menyembahnya dan memerintahkan mereka hanya
menyembah Allah SWT.
Dakwah Nabi Saleh cukup menggoncangkan
masyarakat. Nabi Saleh terkenal dengan kejujuran dan
kebaikan. Kaumnya sangat menghormatinya sebelum
Allah SWT mengutusnya dan memberikan wahyu
padanya untuk berdakwah kepada mereka. Kaum Nabi
Saleh berkata:
"Hai Saleh, sesungguhnya kamu sebelum ini adalah
seorang di antara kami yang kami harapkan, apakah
kamu melarang kami untuk menyembah apa yang
disembah oleh bapak-bapak kami? Dan sesungguhnya
kami betul-betul dalam keraguan yang mengelisahkan
terhadap agama yang kamu serukan kepada kami. " (QS.
Hud: 62)
Renungkanlah bagaimana pandangan orang-orang
kafir dari kaum Nabi Saleh: "Sesungguhnya engkau
sangat kami harapkan karena kaluasan ilmumu,
kematangan akalmu, kejujuranmu dan kebaikanmu.
Kemudian hilanglah harapan kami terhadapmu. Apakah
engkau akan melarang kami untuk menyembah apa yang
disembah oleh kakek-kakek kami. Alangkah celakanya!
Kami tidak berharap engkau mencela tuhan-tuhan kami
yang kami mendapati orang tua-orang tua kami
menyembahnya."
Demikianlah kaum Nabi Saleh merasa bingung di
hadapan kebenaran dan mereka heran terhadap saudara
mereka Saleh yang mengajak mereka untuk menyembah
Allah SWT. Mengapa? Karena mereka tidak memiliki
alasan dan pemikiran yang benar. Mereka hanya
beralasan bahwa kakek-kakek mereka menyembah tuhan-
tuhan ini. Demikianlah taklid yang menyebabkan manusia
ter-jerumus dalam kesesatan. Dan Nabi datang untuk
menghilangkan taklid buta ini. Akidah tauhid disebarkan
sebagai dakwah untuk membebaskan pikiran dari segala
belenggu, yaitu suatu dakwah yang membebaskan akal
manusia dari belenggu taklid, khurafat orang-orang dulu,
dan khayalan tradisi yang mapan. Inilah dakwah tauhid
yang menyuarakan kebebasan akal dan segala bentuk
kebebasan lainnya.
Dakwah tersebut tidak akan ditentang kecuali oleh
orang-orang yang akalnya terpasung oleh pemikiran
orang-orang dulu dan khayalan orang-orang tua.
Meskipun dakwah Nabi Saleh disampaikan dengan penuh
ketulusan, namun kaumnya tidak mempercayainya.
Mereka justru meragukan dakwahnya. Mereka mengira
bahwa Nabi Saleh tersihir. Mereka meminta kepadanya
agar ia mendatangkan mukjizat ynag membuktikan
bahwa ia memang utusan Allah SWT. Allah SWT
berkehendak untuk mengabulkan permintaan mereka.
Kaum Tsamud mengukir rumah-rumah besar dari
gunung. Mereka menggunakan batu-batu besar untuk
membangun. Mereka adalah orang-orang yang kuat yang
Allah SWT membuka pintu rezeki bagi mereka dari segala
hal. Mereka datang setelah kaum 'Ad lalu mereka tinggal
di bumi dan memakmurkannya. Nabi Saleh berkata
kepada kaumnya ketika mereka meminta mukjizat
kepadanya:
"Hai kaumku, inilah unta betina dari Allah sebagai
mukjizat (yang menunjukkan kebenaran) untukmu,
sebab itu biarkanlah dia, makan di bumi Allah, dan
janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apa
pun yang akan menyebabkan kamu ditimpa azab yang
dekat." (QS. Hud: 64)
Yang dimaksud ayat dalam surah tersebut adalah
mukjizat. Diriwayatkan bahwa unta itu merupakan
mukjizat karena batu gunung pada suatu hari terpecah
dan keluar darinya unta, dan keluar di belakangnya
anaknya yang kecil. la lahir melalui cara yang tidak umum
dalam proses kelahiran. Diriwayatkan juga bahwa ia
merupakan mukjizat karena ia minum air yang terdapat di
sumur-sumur pada suatu hari lalu binatang-binatang
yang lain tidak berani mendekati air itu pada hari
tersebut. Ada riwayat lain mengatakan bahwa ia
merupakan mukjizat karena ia mengeluarkan susu yang
mencukupi untuk dipakai minum oleh seluruh manusia di
hari di mana ia minum seluruh air sehingga tidak ada
sedikit pun yang tersisa darinya. Unta ini merupakan
mukjizat di mana Allah SWT menyifatinya dengan
sebutan: "naqatullah" (unta Allah). Itu berarti bahwa unta
tersebut bukan unta biasa, namun ia merupakkan
mukjizat dari Allah SWT. Allah SWT menurunkan perintah
kepada Nabi Saleh agar beliau melarang kaumnya untuk
mengganggunya atau membunuhnya. Beliau
memerintahkan mereka untuk membiarkannya, makan di
bumi Allah SWT dan tidak menyakitinya. Beliau
mengingatkan mereka bahwa ketika mereka mencoba
untuk mengganggunya, maka mereka akan mendapatkan
siksaan dalam waktu dekat.
Mula-mula kaum Tsamud sangat terheran-heran
ketika melihat unta lahir dari batu-batuan gunung. Ia
adalah unta yang diberkati di mana susunya cukup untuk
ribuan laki-laki, wanita, dan anak-anak kecil. Jika unta itu
tidur di suatu tempat, maka binatang-binatang lain akan
menyingkir darinya. Jelas sekali ia bukan unta biasa,
namun ia merupakan tanda-tanda kebesaran dari Allah
SWT. Unta itu hidup di tengah-tengah kaum Nabi Saleh.
Berimanlah orang-orang yang beriman di antara mereka
dan sebagian besar mereka tetap berada dalam
penentangan dan kekafiran. Kebencian terhadap Nabi
Saleh berubah menjadi kebencian kepada unta yang
diberkati itu. Mulailah mereka membikin persekongkolan
untuk melawan unta itu. Orang-orang kafir sangat
membenci mukjizat yang agung ini dan mereka membuat
rencana jahat untuk melenyapkannya. Sebagaimana
biasanya, para tokoh-tokoh kaumnya berkumpul untuk
membuat, makar. Allah SWT berfirman:
"Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud
saudara mereka, Saleh. Ia berkata: 'Hat kaumku,
sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu
selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata
kepadamu dari Tuhanmu. Unta betina Allah ini menjadi
tanda bagimu, maka biarkanlah dia, makan di bumi Allah,
dan janganlah kamu mengganggunya, dengan gangguan
apa pun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan
yang pedih. Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan
menjadikan kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa)
sesudah kaum 'Ad dan memberikan tempat bagimu di
bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang
datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk
dijadikan rumah;, maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan
janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan
membuat kerusakan. Pemuka-pemuka yang
menyombongkan diri di antara kaumnya berkata kepada
orang-orang yang dianggap lemah yang telah beriman di
antara mereka: 'Tahukah kamu bahwa Saleh diutus
(menjadi rasul) oleh Tuhannya ?' Mereka menjawab:
'Sesungguhnya kami beriman kepada wahyu yang Saleh
diutus untuk menyampaikannya.' Orang-orang yang
menyombongkan diri berkata: 'Sesungguhnya kami
adalah orang yang tidak percaya kepada apa yang kamu
imani itu." (QS. al-AVaf: 73-76)
Nabi Saleh menyeru kaumnya dengan penuh kasih
sayang dan cinta. Beliau mengajak mereka untuk hanya
menyembah Allah SWT dan mengingatkan mereka bahwa
Allah SWT telah mengeluarkan mukjizat bagi mereka,
yaitu unta. Mukjizat itu sebagai bukti akan kebenaran
dakwahnya. Beliau memohon kepada mereka agar
mereka membiarkan unta itu memakan dari hasil bumi,
dan setiap bumi adalah bumi Allah SWT. Beliau juga
mengingatkan mereka agar jangan sampai
mengganggunya karena yang demikian itu dikhawatirkan
akan mendatangkan azab bagi mereka. Bahkan beliau
mengingatkan mereka dengan nikmat-nikmat Allah SWT
yang turun kepada mereka: "Bagaimana Dia menjadikan
mereka penguasa-penguasa yang datang setelah kaum
'Ad, bagaimana Dia memberi mereka istana dan gunung-
gunung yang terukir serta berbagai kenikmatan dan
kekuatan."
Demikianlah yang dilakukan oleh Nabi Saleh namun
kaumnya justru menjawabnya dengan jawaban yang
aneh. Mereka tidak menghiraukan nasihat Nabi mereka.
Mereka menemui orang-orang yang beriman kepada Nabi
Saleh. Mereka bertanya dengan pertanyaan yang tujuan
untuk merendahkan dan mengejek: "Apakah kalian
mengetahui bahwa Saleh seseorang yang diutus dari
Tuhannya?" Pertanyaan ini tidak pantas dikemukakan
setelah mereka melihat mukjizat unta. Alhasil, mereka
merendahkan pengikut Nabi Saleh dan mengejeknya.
Sekelompok kecil yang beriman kepada Nabi Saleh
berkata: "Sesungguhnya kami percaya dengan apa yang
dibawa oleh Nabi Saleh." Perhatikanlah jawaban orang-
orang mukmin. Jawaban tersebut sangat bertentangan
dengan jawaban para pembesar dari kaum Nabi Saleh.
Para pembesar itu justru meragukan kenabian Saleh
sedangkan orang-orang mukmin itu menegaskan
kepercayaan mereka terhadap kebenaran yang dibawa
oleh Nabi Saleh.
Kebenaran yang dibawa oleh Nabi Saleh tidak
berhubungan dengan unta itu, namun berhubungan
dengan dakwahnya dan ajarannya. Mereka mengatakan:
"Kami mengimani apa yang dibawa oleh Nabi Saleh," dan
mereka tidak mengatakan: "Kami beriman kepada
untanya." Mereka tidak mengatakan bahwa unta itu yang
menetapkan kenabian Saleh. Orang-orang mukmin lebih
memperhatikan kebenaran ajaran yang dibawa oleh Nabi
Saleh, bukan memperhatikan mukjizat yang luar biasa
itu. Melalui dialog tersebut kita dapat melihat sikap
orang-orang kafir di mana mereka justru merasa mulia
dengan penentangan terhadap kebenaran: "Orang-orang
yang menyombongkan diri berkata: 'Sesungguhnya kami
adalah orang yang tidak percaya kepada apa yang kamu
imani itu. "
Demikianlah penghinaan mereka, kesombongan
mereka, dan kemarahan mereka. Rasa-rasanya sia-sia
untuk mencari dalil yang dapat memuaskan orang-orang
kafir saat berdialog dengan mereka. Mereka selalu
menolak kebenaran, padahal mereka orang-orang yang
merdeka dalam memilih kebenaran itu.
Malam mulai menyelimuti kota Tsamud. Gunung-
gunung yang kokoh menjulang dan melindungi rumah-
rumah yang terukir di dalamnya. Dinyalakanlah lampu-
lampu dalam istana yang terukir di gunung itu. Gelas-
gelas minuman diputarkan di antara mereka. Tidak ada
seorang pun dari tokoh-tokoh kaum yang tidak hadir
dipertemuan penting itu. Dimulailah pertemuan dan
terjadilah dialog. Salah seorang kaflr berkata:
"Bagaimana kita akan mengikuti saja seorang
manusia (biasa) di antara kita? Sesungguhnya kalau kita
begitu benar-benar dalam keadaan sesat dan gila. " (QS.
al-Qamar: 24)
Sementara yang lain menjawab:
"Apakah wahyu itu diturunkan kepadanya di antara
kita? Sebenarnya dia adalah seorang yang amat pendusta
lagi sombong. " (OS. al-Oamar: 25)
(QS. al-Qamar: 25)
Gelas-gelas minuman kembali diputar di antara
mereka, dan pembicaraan beralih dari Saleh ke unta Allah
SWT. Salah seorang kafir berkata: "Jika datang musim
panas, maka unta itu mendatangi lembah yang dingin
sehingga binatang-binatang ternak yang lain lari darinya
dan kepanasan." Seorang kafir lagi berkata: "Jika datang
musim dingin unta itu mencari tempat penghangat, lalu ia
istirahat di situ sehingga binatang-binatang ternak kita
lari darinya dan menuju tempat yang dingin sehingga
terancam kematian."
Gelas-gelas minuman kembali diputar dan
bergoyang di tangan orang-orang yang meminum. Salah
seorang yang duduk memerintahkan agar perempuan
yang menyanyi berhenti dari nyanyiannya karena ia
sedang berpikir. Kemudian kesunyian menghantui segala
penjuru. Orang itu mulai berpikir sambil meminum dua
gelas minuman keras, dan dengan suara pelan ia
berkata: "Hanya ada satu cara." Orang-orang yang duduk
di sekitarnya bertanya: "Bagaimana jalan keluarnya?"
Tokoh mereka berkata: "Kita harus melenyapkan Saleh
dari jalan kita. Yang saya maksud adalah untanya. Kita
harus membunuh untanya dan setelah itu kita akan
membunuh Saleh." Demikanlah cara yang dilakukan
orang-orang yang kafir sepanjang sejarah. Demikianlah
senjata yang digunakan oleh mereka dalam menghadapi
kebenaran. Mereka tidak menggunakan akal sehat atau
adu argumentasi, tapi mereka justru menggunakan
kekuatan fisik. Bagi mereka, ini adalah cara yang paling
aman. Pembunuhan akan menyelesaikan masalah.
Namun salah seorang di antara mereka berkata:
"Bukankah Saleh mengingatkan kita akan azab yang
keras jika kita sampai menyakiti unta itu." Namun, orang-
orang yang duduk di majelis itu segera memadamkan
suara orang itu dengan dua gelas arak.
Kemudian percakapan dimulai tentang Saleh:
"Berapakali kita putus asa dan dibuat kecewa olehnya.
Sebaik-baik jalan adalah membunuhnya. Mula-mula kita
membunuh untanya setelah itu kita akan menghabisi
Saleh." "Namun siapa gerangan yang berani
membunuhnya?" Pertanyaan itu menciptakan keheningan
di antara mereka. Setelah beberapa saat, salah seorang
mereka mengangkat suara: "Saya mengenal seseorang
yang dapat membunuhnya." Lalu nama demi nama
berputar di antara mereka sehingga mereka menyebut
seorang penjahat yang selalu membikin kerusakan di
muka bumi dan ia suka mabuk-mabukan. Ia mempunyai
kelompok penjahat di kota.
"Dan di kota itu ada sembilan orang laki-laki yang
membuat kerusakhan di muka bumi, dan mereka tidak
berbuat kebaikan." (QS. an-Naml: 48)
Mereka adalah alat-alat kejahatan. Mereka adalah
penjahat-penjahat kota yang terkenal. Mereka sepakat
untuk melaksanakan kejahatan. Kegelapan semakin
menyelimuti gunung. Kemudian datanglah malam tragedi.
Unta yang diberkati itu sedang tidur dan mendekap
anaknya yang kecil di dadanya. Anaknya yang kecil itu
merasakan kedinginan dan mendapatkan kehangatan di
sisi ibunya. Sembilan orang penjahat tersebut telah
menyiapkan senjata mereka, pedang mereka dan tombak
mereka. Mereka keluar di kegelapan malam, dan
pemimpin mereka banyak minum khamer sehingga ia
hampir tidak melihat apa yang di depannya.
"Maka mereka memanggil kawannya, lalu kawannya
menangkap (unta itu) dan membunuhnya." (QS. al-
Qamar: 29)
Sembilan laki-laki itu menyerang unta itu, lalu ia
bangkit dan bangunlah anaknya dalam keadaan takut.
Akhiranya, darah unta itu terkucur dan anaknya pun
terbunuh. Nabi Saleh mengetahui apa yang terjadi, lalu
beliau keluar dalam keadaan marah untuk menemui
kaumnya. Beliau berkata kepada mereka: "Bukankah aku
telah mengingatkan agar kalian jangan mengganggu unta
itu." Mereka menjawab: "Kami memang telah
membunuhnya, maka datangkanlah siksaan kepada kami
jika engkau mampu. Bukankah engkau berkata bahwa
engkau termasuk utusan Tuhan." Nabi Saleh berkata
kepada kaumnya:
"Bersukarialah kamu sekalian di rumahmu selama
tiga hari. Itu adalah janji yang tidak dapat
didustakan." (QS. Hud: 65)
Setelah itu, Nabi Saleh meninggalkan kaumnya.
Kemudian datanglah janji Allah SWT untuk
menghancurkan mereka setelah tiga hari. Berlalulah tiga
hari siksaan atas orang-orang kafir dan mereka
menunggu-nunggu azab yang datang. Maka pada hari
keempat langit terpecah melalui teriakan yang keras di
mana teriakan itu menghancurkan gunung dan
membinasakan apa saja yang ada di dalamnya. Kemudian
bumi berguncang dan menghancurkan apa saja yang di
atasnya. Itu adalah satu teriakan saja yang membuat
kaum Nabi Saleh hancur berantakan. Allah SWT
berfirman:
"Sesungguhnya Kami akan mengirimkan unta betina
sebagai cobaan bagi mereka, maka tunggulah (tindahan)
mereka dan bersabarlah. Dan beritakanlah kepada mereka
bahwa sesungguhnya air itu terbagi antara mereka
(dengan unta bertina itu); tiap-tiap giliran minum dihadiri
(oleh yang punya giliran). Maka, mereka memanggil
kawannya, lalu kawannya menangkap (unta itu) dan
membunuhnya. Alangkah dahsyatnya azab-Ku dan
ancaman-ancaman-Ku. Sesungguhnya Kami menimpakan
atas mereka satu suara yang keras mengguntur, maka
jadilah mereka seperti rumput-rumput kering (yang
dikumpulkan oleh) yang punya kandang binatang. " (QS.
al-Qamar: 27-31)
Mereka hancur semua sebelum mengetahui apa
yang terjadi. Sedangkan orang-orang yang beriman
bersama Nabi Saleh, mereka telah meninggalkan tempat
tersebut sehingga mereka selamat.

Nabi Yahya As

NABI YAHYA Allah SWT berfirman: "Di sanalah Zakaria berdoa kepada Tuhannya seraya berkata: 'Ya Tuh...