Rabu, 29 November 2017

Nabi Daud As




Nabi Daud AS 

Usia : 100 tahun (1063 – 963 SM)
Tempat diutus (lokasi) : Palestina (dan Israil)
Tempat wafat : Baitul Maqdis (Yerusalem)
Sebutan kaumnya : Bani Israil
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak : 18 kali
Nama : Daud (Dawud, David) bin Isya
Keturunannya (anaknya) : Sulaiman (Sulaeman)
Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒
Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra’u ⇒
Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒
Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu’az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud as

beliau adalah seorang nabi dan rasul dalam agama islam. Ia merupakan keturunan ke-13 dari Nabi Ibrahim Alaihissalam dan juga merupakan raja kedua yang paling terkenal dalam kerajaan Israel. Dalam agama Islam Nabi Daud menerima kitab Zabur, sementara dalam agama Kristen Daud menuliskan banyak Mazmur yang dikumpulkan ke dalam kitab Mazmur. Daud adalah moyang dari Yesus atau Isa al-masih. Banyak terdapat kisah-kisah nabi daud yang dapat kita pelajari, diantaranya adalah kisah nabi daud melembutkan besi dan juga kisah nabi daud dengan ulat merah dan lain sebagainya.


Fakta sejarah

Prasasti Tel Dan yang memuat nama "Rumah Daud".
Sejumlah penemuan arkeologi, yang terutama adalah Prasasti Tel Dan dan Mesha Stele, mempunyai hubungan langsung dengan bukti kehidupan Daud dalam sejarah umum. Prasasti Tel Dan adalah batu bertulis yang memuat peringatan kemenangan orang Aram, ditemukan pada tahun 1993 di situs Tel Dan dan bertarikh ~850–835 SM. Prasasti ini memuat frasa ביתדוד (bytdwd), dibaca "Bait Daud" atau "Rumah Daud" dan ini "sekarang diterima luas".  Mesha Stele berasal dari Moab, bertarikh kurang lebih pada masa yang sama, juga diyakini memuat nama "Daud" pada baris ke-12, di mana penafsirannya masih diperdebatkan, dan pada baris ke-31, di mana ada satu huruf yang rusak.
Ada pula bukti-bukti dari penelitian di permukaan tanah yang mengindikasikan bahwa Kerajaan Yehuda pada zaman Daud memang merupakan suatu kerajaan suku yang kecil. Peninggalan Zaman Perunggu dan Zaman Besi pada Kota Daud, yaitu pusat kota asli dari Yerusalem, diidentifikasi berasal dari pemerintahan Daud dan Salomo, telah diteliti besar-besaran pada tahun 1970-an dan 1980-an di bawah pimpinan Yigal Shiloh dari Hebrew University, tetapi gagal menemukan bukti kediaman selama abad ke-10 SM. Pada tahun 2005 Eilat Mazar melaporkan penemuan Struktur Batu Besar yang diklaimnya berasal dari istana Daud, tetapi situs itu dianggap terkontaminasi dan tidak dapat ditentukan tarikhnya secara tepat

KISAH NABI DAUD DAN MUKJIZATNYA


Sepeninggal Nabi Musa as dan Nabi Harun as, berlalulah tahun-tahun yang cukup panjang tanpa ada peristiwa mengejutkan. Manusia hidup tanpa ada bimbingan dan tuntunan dari seorang Rasul. Kaum Bani Israel terusir dari negerinya disebabkan mereka ingkar terhadap kitab suci Taurat. Ketika itu mereka tak lagi mengindahkan ajaran-ajaran Taurat yang diwariskan Nabi Musa as. Kitab Taurat telah tercerabut dan lenyap dari dalam dada mereka.   

Dalam kondisi itulah kemudian Allah Swt mengutus Nabi Daud as untuk menuntun kaum Bani Israel kembali ke jalan-Nya. Nabi Daud as adalah keturunan ke-13 dari Nabi Ibrahim as dari garis keturunan anaknya yang kedua yaitu Nabi Ishak as. Nabi Daud lahir dan tinggal di Bethlehem, akhirnya menjadi Raja menggantikan Thalut. Sedangkan di masa itu ada seorang Raja kafir bernama Jalut, musuh bebuyutan Thalut yang kemudian berhasil dikalahkan oleh Nabi Daud as.

Nabi Daud as dikenal sebagai seorang utusan Allah Swt yang dikaruniai ''suara emas'', yaitu suara yang sangat merdu dan tidak ada yang mampu menandinginya. Kepadanya diturunkan kitab Zabur, kitab suci yang merupakan kumpulan qasidah-qasidah serta ayat-ayat yang mengandungi tasbih dan puji-pujian kepada Allah Swt. Di dalam kitab Zabur juga diceritakan kisah tentang umat-umat terdahulu, berita tentang Nabi yang akan datang termasuk berita datangnya Nabi Muhammad saw.

Nabi Daud as yang dalam agama Yahudi dan Nasrani ( Kristen ) dikenal dengan nama David, merupakan raja kedua setelah Thalut sebagaimana disebut di atas yang paling terkenal dalam kerajaan Israel. Ketika mulai dewasa, Nabi Daud dan dua abangnya ikut berperang melawan pasukan Jalut dari Palestina yang menjajah Bani Israil. Setelah berhasil mengalahkan Jalut, Daud dinikahkan oleh Raja Thalut dengan putrinya yang bernama Mikyal.

Mikyal sangat setia kepada Nabi Daud as, yang dinobatkan menjadi raja bagi kaum Bani Israil ketika ia masih berusia di bawah 30 tahun. Setelah menjadi raja, Nabi Daud as kemudian menjadikan Baitul Maqdis ( Jerusalem ) sebagai ibu kota kerajaannya. Ketika berusia 40 tahun, Nabi Daud as menerima risalah kenabian. Allah Swt. memberinya kitab Zabur dan beberapa mukjizat.

Satu mukjizat yang dianugerahkan Allah kepada Nabi Daud as seperti telah disinggung di atas adalah suara yang sangat merdu, Menundukkan Gunung dan Meleburkan Besi. Jika Nabi Daud as melantunkan kitab, misalnya, maka orang-orang yang mendengar terkesima dibuatnya, orang-orang yang sakit menjadi sembuh. Jin dan Manusia serta burung-burung berkumpul di dekatnya untuk mendengarkan lantunan kitab yang berisi firman-firman Tuhan itu. Demikian pula angin pun menjadi tenang, gunung, burung-burung ikut bertasbih memuji kebesaran Allah Swt.

Mukjizat lain, misalnya, ketika Nabi Daud as memegang besi, maka besi itu menjadi lunak, seperti kertas, dan dapat dijadikan bermacam-macam keperluan hidup tanpa harus dibakar terlebih dulu dengan api dan tidak perlu di tempa seperti kebiasaan orang pandai besi sebagaimana terlihat sekarang.

Firman Allah: ''Dan Sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud karunia dari Kami. ( Kami berfirman ) : Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud dan Kami telah melunakkan besi untuknya. ( Yaitu ) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya, dan kerjakanlah amalan yang saleh. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kamu kerjakan.'' ( QS. As-Saba' : 10-11 ).

PUASA NABI DAUD

Nabi Daud as adalah seorang Nabi yang amalan shalat dan puasanya sangat disukai Allah, sehingga karena kehebatannya inilah Nabi Muhammad memberitahukannya kepada para sahabat. Seperti diriwayatkan Abdullah bin Amr: ''Rasulullah bertanya kepadaku: Saya mendengar kabar bahwa anda selalu berjaga di waktu malam ( beribadah ) dan berpuasa disiang hari?''

''Benar, ya Rasulullah,'' jawab saya. Nabi bersabda : berpuasalah dan berbukalah, shalatlah dan tidurlah! Karena tubuhmu mempunyai hak terhadapmu, dan tamumu juga mempunyai hak terhadapmu. Cukuplah bagimu berpuasa sebanyak tiga hari pada tiap bulan.''

Abdullah berkomentar: ''Saya bertahan. ''Nabi pun bersikeras pula dan akhirnya saya memberikan alasan: ''Ya Rasulullah, saya kuat melakukannya.'' Nabi pun kemudian menyarankan: ''Kalau begitu, berpuasalah tiga hari setiap minggu.'' Abdullah berkomentar lagi: ''Saya tetap bertahan.''

Tapi Nabi bersikeras pula. Saya berdalih, ''Ya Rasulullah, saya masih sanggup. ''Rasulullah pun kemudian memperingatkan dengan keras: ''Kalau begitu, berpuasalah seperti puasa Nabi Daud, dan jangan melebihi lagi, ''kata Beliau. ''Ya Rasulullah, bagaimana puasa Nabi Daud itu?'' tanya saya, ''Beliau sehari berpuasa, sehari tidak,'' sabda Nabi. ( HR Ahmad dan lain-lain).

Dalam redaksi lain, Abdullah bin Amr meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda: ''Puasa yang lebih disukai oleh Allah ialah puasa Daud, dan shalat yang paling disukai Allah, ialah shalat Daud. Beliau tidur seper dua malam, bangun sepertiganya, lalu tidur seperenamnya. Beliau berpuasa satu hari, lalu berbuka satu hari.'' ( HR. Bukhari dan Muslim ).

Alquran melukiskan kepribadian Nabi Daud cukup lengkap, sebagaimana firman Allah: ''Bersabarlah atas apa yang mereka katakan, dan ingatlah hamba kami, Daud yang mempunyai kekuatan ( al-Ayad ) sesungguhnya dia amat taat. Sesungguhnya kami menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia ( Daud ) di waktu petang dan pagi. Dan ( Kami tundukkan pula ) burung-burung dalam keadaan terkumpul. Masing-masing amat taat kepada Allah. Dan kami kuatkan kerajaannya dan kami berikan kepadanya hikmah dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan.'' ( QS. Shaad: 17-19).

Allah Swt juga berfirman: ''Hai Daud, sesungguhnya kami menjadikan kamu khalifah di muka bumi, maka berilah keputusan di antara manusia dengan adil, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat di jalan Allah, akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.'' ( QS. Shaad:26 ).

Kemampuan dan kebiasaan Nabi Daud berpuasa, ternyata menurun pula kepada putranya yang kelak juga menjadi Nabi, yaitu Nabi Sulaiman as. Menurut Ibn Abbas, Nabi Sulaiman as berpuasa tiga hari pada awal bulan, tiga hari pada pertengahan bulan dan tiga hari pada akhir bulan. Jadi beliau mengawali setiap bulan dengan berpuasa, menjalani pertengahannya dengan berpuasa, dan menutupnya dengan berpuasa pula.

Pada suatu ketika, di wilayah kerajaan yang dikuasai Nabi Daud as terjangkit wabah penyakit kolera. Banyak rakyat yang mati karena penyakit ini. Nabi Daud as kemudian berdoa kepada Allah agar menghilangkan wabah ini, maka hilanglah penyakit itu.

Untuk menunjukkan rasa syukurnya kepada Allah, maka Nabi Daud as mengajak putranya, Sulaiman untuk membangun tempat suci, yaitu Baitul Maqdis, yang sekarang kita kenal sebagai Masjidil Aqsha di Jerusalem, Palestina. Tempat inilah yang menjadi kiblat pertama umat Islam sebelum beralih ke Kakbah.

Nabi Daud as yang dianugerahi usia 100 tahun 6 bulan, memerintah kaum Bani Israel selama lebih kurang 40 tahun. Ia wafat dan di makamkan di kawasan Bukit Zion, di Jerusalem, Palestina. Sampai sekarang, makamnya sering diziarahi oleh umat Islam yang datang dari berbagai belahan dunia, orang Yahudi dan kaum Nasrani / Kristen. 

MUKJIZAT NABI DAUD AS MEMILIKI SUARA YANG MERDU, MENUNDUKKAN GUNUNG DAN MELEBURKAN BESI 

ALLAH Swt telah mengkaruniakam mukjizat tertentu kepada Nabi Daud as yang tidak diberikan kepada Nabi lain.   
  • Allah mengutus Daud as sebagai Nabi dan Rasul lengkap dengan kesempurnaan ilmu, ketelitian amal perbuatan serta kebijaksanaan dalam menyelesaikan berbagai perselisihan dalam masyarakat pada masa pemerintahannya.
  • Nabi Daud as amat petah berkata-kata dan mampu melebur jiwa yang keras hanya dengan ayat dari mulutnya.
  • Allah Swt menurunkan Zabur, satu kitab suci berupa kumpulan qasidah serta ayat-ayat yang mengandungi tasbih dan puji-pujian kepada Allah. Di dalamnya juga terdapat kisah tentang umat-umat terdahulu, berita tentang Nabi yang akan datang termasuk berita datangnya Nabi Muhammad saw.
  • Allah menundukkan gunung-gunung dan memerintahkannya bertasbih mengikuti tasbih Nabi Daud setiap pagi dan senja.
  • Burung-burung pun turut bertasbih mengikuti tasbih Nabi Daud as berulang-ulang.
  • Nabi Daud as diberi peringatan dan pemahaman tentang maksud suara atau bahasa burung-burung.
  • Allah telah memberinya kekuatan melentur dan melembutkan besi. Nabi Daud dapat membuat baju-baju dan lingkaran-lingkaran besi dengan tangannya tanpa melalui pemanasan / pembakaran dengan api sebagaimana kita lihat sekarang.
  • Nabi Daud telah diberikan kesempatan menjadi raja dan memimpin kerajaan yang kuat yang tidak dapat dikalahkan oleh musuh. Bahkan ia tercatat selalu memperoleh kemenangan diatas semua lawan dan musuhnya.
  • Nabi Daud dikaruniakan suara yang merdu oleh Allah yang sedap didengar oleh seluruh isi alam. sehingga kini ia menjadi kiasan bila seseorang bersuara merdu dikatakan bahwa ia memperoleh suara Nabi Daud as.


KISAH NABI DAUD DENGAN BESI


Nabi Daud a.s Membuat Pakaian Perang dari Besi
Di zaman itu, kaum Nabi Daud a.s. sering menghadapi peperangan. Mereka menggunakan baju besi yang berat sehingga tidak mampu bergerak dengan leluasa.Kemudian turunlah perintah Allah SWT agar Daud a.s. membuat baju perang dari besi sebagaimana firman-Nya:
“… dan Kami telah melunakkan besi untuknya, (yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah kebajikan. Sungguh, Aku Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS. Saba’ [34]: 10-11)
Banyak yang berpendapat mengenai penafsiran ayat “dan kami tetah melunakkan besi untuknya” tersebut. Pendapat yang paling banyak diterima adalah Daud a.s. telah menemukan cara untuk melunakkan besi dengan cara meleburnya dengan api sehingga besi yang keras dapat dibentuk sesuai dengan keinginannya.
Kecerdasan Daud a.s. pun terbukti dari baju perang besi hasil buatannya yang terdiri atas bulatan-bulatan besi sehingga pemakainya dapat bergerak bebas sekaligus terlindungi dari pedang, kapak, dan belati musuh.
Baju besinya adalah karya terbaik dari baju besi yang ada saat itu. Sedangkan, baju perang musuh, selain berat, tidak bisa bergerak bebas, juga masih bisa ditembus oleh pedang musuh.
Semenjak para prajurit Daud a.s menggunakan baju besi buatan Daud a.s, mereka selalu memenangkan peperangan, tentunya atas pertolongan Allah SWT juga.


KISAH NABI DAUD DENGAN ULAT


Dalam sebuah kitab Imam Al-Ghazali menceritakan pada suatu ketika tatkala Nabi Daud A.S sedang duduk dalam suraunya sambil membaca kitab az-Zabur, dengan tiba-tiba dia terpandang seekor ulat merah pada debu.Lalu Nabi Daud A.S. berkata pada dirinya,
“Apa yang dikehendaki Allah dengan ulat ini?”
Sebaik sahaja Nabi Daud selesai berkata begitu, maka Allah pun mengizinkan ulat merah itu berkata-kata. Lalu ulat merah itu pun mula berkata-kata kepada Nabi Daud A.S.
“Wahai Nabi Allah! Allah S.W.T telah mengilhamkan kepadaku untuk membaca ‘Subhanallahu walhamdulillahi wala ilaha illallahu wallahu akbar’ setiap hari sebanyak 1000 kali dan pada malamnya Allah mengilhamkan kepadaku supaya membaca ‘Allahumma solli ala Muhammadin annabiyyil ummiyyi wa ala alihi wa sohbihi wa sallim’ setiap malam sebanyak 1000 kali.
Setelah ulat merah itu berkata demikian, maka dia pun bertanya kepada Nabi Daud A.S. “Apakah yang dapat kamu katakan kepadaku agar aku dapat faedah darimu?”
Akhirnya Nabi Daud menyedari akan kesilapannya kerana memandang remeh akan ulat tersebut, dan dia sangat takut kepada Allah S.W.T. maka Nabi Daud A.S. pun bertaubat dan menyerah diri kepada Allah S.W.T..Begitulah sikap para Nabi A.S. apabila mereka menyedari kesilapan yang telah dilakukan maka dengan segera mereka akan bertaubat dan menyerah diri kepada Allah S.W.T. Kisah-kisah yang berlaku pada zaman para nabi bukanlah untuk kita ingat sebagai bahan sejarah, tetapi hendaklah kita jadikan sebagai teladan supaya kita tidak memandang rendah kepada apa sahaja makhluk Allah yang berada di bumi yang sama-sama kita tumpangi ini.


NABI DAUD DALAM ISLAM


Daud ialah nabi sekaligus raja Bani Israil. Semenjak masih muda telah menyertai tentera Bani Israil di bawah pimpinan Thalut melawan pasukan bangsa Palestin yang dipimpin Jalut (Goliath). Daudlah yang berhasil membunuh Jalut, sehingga dipuji sebagai pahlawan perang. Setelah Raja Thalut meninggal, Daud menggantikannya sebagai raja. Allah mengangkat Daud sebagai nabi dan rasul-Nya. Kepadanyalah diturunkan kitab Zabur. Ia memiliki sejumlah mukjizat, kecerdasan akal, mengerti bahasa burung, dan melembutkan besi hanya dengan menggunakan tangan kosong dan Daud juga memiliki suara yang paling merdu dari semua suara umat manusia, sama seperti Yusuf yang diberikan wajah yang paling tampan.
Daud yang mulai pembangunan Bait Suci yaitu Baitul Muqaddis yang telah diselesaikan oleh anaknya Sulaiman, yang kemudian sekarang menjadi tempat Masjid Al-Aqsa. Daud meninggal dalam usia 100 tahun dan dikebumikan di Baitul Muqaddis

Selasa, 28 November 2017

Nabi Dzulkifli As



DZULKIFLI AS.

Nama: Dzulkifli/Bisyr/Basyar bin Ayyub.
Garis Keturunan: Adam As. Syits Anusy
Qinan
Mihlail Yarid Idris As. Matusyalih
Lamak
Nuh As. Sam Arfakhsyad Syalih Abir
Falij
Rau Saruj Nahur Tarakh Ibrahim As.
Ishaq
As. al-Aish Rum Tawakh Amush
Ayyub As.
Dzulkifli As.
Usia: 75 tahun.
Periode sejarah: 1500-1425 SM.
Tempat diutus: Damaskus dan sekitarnya.
Tempat wafat: Damaskus.
Sebutan kaumnya: Bangsa Arami dan Amori
(Kaum
Rom), Syria dan Yordania.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 2
kali.


Zulkifli ( bahasa Arab : ﺫﻭ ﺍﻟﻜﻔﻞ , Dhū'l-Kifl ) (sekitar
1500-1425 SM) adalah salah satu nabi dalam ajaran
Islam yang diutus kepada kaum Amoria di Damaskus.
Ia diangkat menjadi nabi pada tahun 1460 SM dan
diutus untuk mengajarkan tauhid kepada kaumnya
yang menyembah berhala supaya menyembah Tuhan
Yang Maha Esa, taat beribadah, dan membayar zakat .
Ia memiliki 2 orang anak dan meninggal ketika berusia
95 tahun di Damaskus Syiria . Namanya disebutkan
sebanyak 2 kali di dalam Al-Quran.
Beberapa umat muslim masih mempertanyakan
statusnya sebagai nabi. Tetapi ada juga sejumlah umat
muslim yang percaya bahwa ia adalah orang beriman
dan penyabar yang disebutkan dalam Al-Qur'an namun
bukan seorang nabi.
Etimologi
Nama Zulkifli ia dapat ketika pada suatu hari, Raja
mengumpulkan rakyatnya dan bertanya, "Siapakah
yang sanggup berlaku sabar, jika siang berpuasa dan
jika malam beribadah?"
Tak ada seorang pun yang berani menyatakan
kesanggupannya. Menurut Mufassirin , akhirnya
seorang anak muda yang bernama asli Basyar
mengacungkan tangan dan berkata ia sanggup
melakukan itu. Sejak saat itulah ia dipanggil dengan
julukan Zulkifli yang artinya 'Sanggup'.
Riwayat Hidup
Riwayat Zulkifli sedikit sekali disebutkan dalam Al-
Qur'an. Ia adalah putra Nabi Ayub yang lolos dari
reruntuhan rumah Nabi Ayub yang menewaskan semua
anak Nabi Ayub. Zulkifli adalah orang yang taat
beribadah. Ia melakukan sembahyang seratus kali
dalam sehari.
Menjadi raja
Suatu ketika, raja di negeri Rom saat itu, Nabi Ilyasa
sudah semakin tua. Karena tak memiliki calon
pengganti, raja mengadakan sayembara kepada kaum
Rom, bahwa siapapun yang ber puasa di siang hari,
beribadah di malam hari, dan tidak melakukan marah,
ia akan diangkat menjadi raja.
Hal ini terdapat dalam riwayat Ibnu Jarir :
Apabila Al-Yasa AS (Nabi Ilyasa).
meningkat tua, dan ingin memberikan
tugas untuk memimpin bangsa Israel
kepada yang sesuai. Baginda
mengumumkan: Hanya orang tersebut
akan dipertimbangkan untuk
menggantikan baginda dan yang
berpuasa pada siang hari, mengingati
Allah pada malam hari dan menahan
diri daripada sifat marah. Salah
seorang daripada mereka (Basyar)
berdiri dan berkata: Aku akan patuh
kepada syarat-syarat tersebut. Baginda
mengulangi syarat-syarat itu semula
sebanyak tiga kali dan lelaki yang
sama berjanji dengan bersungguh-
sungguh akan memenuhi syarat-syarat
tersebut. Maka dia dilantik untuk
membawa tugas tersebut.
Dari kutipan riwayat di atas, Basyar menyanggupi
semua persyaratan yang diberikan raja kepadanya. Ia
pun dinobatkan menjadi raja. Pada masa
pemimpinannya, ia berjanji kepada rakyatnya untuk
menjadi hakim adil dalam menyelesaikan perkara.
Karena keadilan dia, maka ia disebut sebagai Zulkifli
pada masa itu.
Gangguan setan
Allah mengangkatnya sebagai nabi dan rasul . Setelah
beberapa lama menjadi raja, dia memenuhi segala
janjinya, sehingga Allah memberinya ujian kepadanya
dengan setan yang berkeinginan untuk menggoyahkan
imannya.
Suatu ketika, setan menjelma sebagai musafir lelaki
tua. Keinginannya adalah membuat marah Zulkifli. Ia
memaksa penjaga untuk dapat masuk istana dan
menemui Zulkifli pada larut malam. Lelaki tua itu
diizinkan masuk oleh penjaga istana. Dalam pertemuan
tersebut, setan mengadu kepada Zulkifli tentang
kekejaman orang lain terhadap dirinya. Namun Zulkifli
menyuruhnya untuk datang besok malam ketika kedua
belah pihak sudah merasa siap untuk bertemu. Namun
musafir tersebut mengingkarinya dan malah datang
pagi hari.
Keesokan harinya, musafir tersebut datang dan
mengadu seperti pada malam sebelumnya. Maka
Zulkifli menyuruhnya untuk datang pada malam hari
saja. Lelaki itu berjanji dengan bersungguh-sungguh
pada Zulkifli untuk datang pada malam hari. Namun ia
mengingkarinya.
Pada hari yang ketiga, musafir itu datang lagi. Pada
kali ini, tidak ada tanggapan dari Zulkifli. Maka setan
itu tersebut menyelinap menembus pintu dan
menunjukkan dirinya kepada Zulkifli. Zulkifli sangat
terkejut melihat jelmaan setan tersebut. Lalu dia pun
mengtahui bahwa musafir itu adalah setan yang
mencoba membuatnya marah namun setan itu gagal.
Karena keberhasilan Zulkifli menahan amarah, maka
oleh Allah ia diangkat sebagai seorang nabi.
Kaum Rom
Nabi Zulkifli diutus oleh Allah kepada kaum Rom agar
selalu mengingat satu Tuhan dan tidak menyembah
berhala.
Suatu ketika terjadi pemberontakan di negerinya oleh
orang-orang yang durhaka kepada Allah. Zulkifli
menyeru pada rakyatnya agar berperang, namun
mereka semua takut mati sehingga tak seorang pun
yang mau berperang. Mereka pun meminta Zulkifli
untuk berdoa kepada Allah SWT agar mereka semua
tidak mati dan menang dalam perang. Zulkifli pun
berdoa kepada Allah dan Allah pun mengabulkan
doanya.
Referensi al-Qur'an
Zulkifli disebutkan dalam ayat Al-Qur'an Surat Al
Anbiyaa' dan Surat Shaad :
...dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan
Zulkifli. Semua mereka termasuk
orang-orang yang sabar. Kami telah
memasukkan mereka kedalam rahmat
Kami. Sesungguhnya mereka termasuk
orang-orang yang saleh (Surah Al-
Anbiya' :85-86)
...dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa' dan
Zulkifli. Semuanya termasuk orang-
orang yang paling baik ( Surah Sad :48)
Dalam kedua masalah tersebut, Zulkifli yang disebut
sebagai nabi dalam Al-Qur'an tersebut dapat juga
merupakan orang lain yang tidak disebut dalam ayat
tersebut.
Pendapat dan kontroversi
tentang Zulkifli
Sebagian muslim sependapat dengan pandangan
Muhammad bin Jarir al-Tabari , mengangap Zulkifli
adalah orang baik dan sabar yang selalu menolong
kaumnya dan membela kebenaran, namun bukan
seorang nabi. Sebagian lainnya percaya bahwa dia
seorang nabi.
Menurut Baidawi, Zulkifli seperti dengan nabi Yahudi
bernama Yehezkiel yang dibawa ke Babilonia setelah
kehancuran Yerussalem . Baginda dirantai dan
dipenjarakan oleh Raja Nebukadnezar . Baginda
menghadapi segala kesusahan dengan sabar dan
mencela perbuatan mungkar Bani Israil.
Menurut versi lain nama aslinya Waidiah bin Adrin . Ia
nabi bagi penduduk Suriah dan sekitarnya. Ia
membangun kota Kifl di Irak .
Ada dua tempat yang diyakini sebagai makam
Zulkifli. Pertama di Kifl, Irak dekat Najaf dan Al-Hillah
dan yang kedua di Nawa, Suriah.

Seseorang yang telah ditentukan oleh Allah SWT
untuk menjadi nabi dan rasul adalah hamba yang
terbaik, sabar dan saleh. Tersebutlah nama Nabi
Zulkifli alaihis salam di antaranya. Ayah Nabi
Zulkifli bernama Nabi Ayyub alaihis salam.
Ibunya bernama Rahmah. Dengan demikian, Nabi
Zulkifli masih terhitung cucu Nabi Ibrahim alaihis
salam. Sebetulnya nama asli Nabi Zulkifli ialah
Basyar. Namun karena ia selalu mampu
memegang amanat dan janji, maka dijuluki
Zulkifli. Secara sederhana, Zulkifli berarti orang
yang sanggup.
Sejak kecil hingga dewasa, Nabi Zulkifli belum
pernah berbohong kepada siapapun. Semua janji
yang diucapkannya senantiasa ditepati, sehingga
teman-teman dan orang-orang sangat senang
kepadanya. Selain itu, ia cepat dikenal masyarakat
lantaran semua tingkah lakunya mencerminkan
kebaikan dan kebenaran. Sikap dan pendiriannya
tidak mudah goyah. Emosinya benar-benar
terkontrol secara baik. Saat ditimpa cobaan dan
mendapat masalah, ia pun menerimanya secara
sabar, tanpa mau mengeluh atau cerita ke orang
lain. Ia lebih suka curhat dan mendekatkan diri
kepada Allah SWT.
Nabi Zulkifli dibesarkan di sebuah negara yang
dipimpin oleh seorang raja yang arif dan
bijaksana. Raja tidak suka mementingkan dirinya.
Semua pikiran, tenaga dan harta kekayaannya
ditumpahkan demi wilayah dan bangsa yang
dicintainya. Wajar bila seluruh rakyatnya hidup
makmur dalam suasana kedamaian. Sayangnya
raja itu sudah sangat tua dan tidak memiliki
keturunan sama sekali. Sang raja sangat bingung
dan gelisah mengenai penggantinya kelak,
termasuk nasib negara dan warganya.
Nabi Zulkifli Memenangkan Sayembara
Berhari-hari sang raja memikirkan persoalan
tersebut. Ia pun meminta pertimbangan dan
berdiskusi dengan para penasehat istana.
Akhirnya ditemukan jalan keluar terbaik, yakni
mengadakan sayembara terbuka. Dalam tempo
cepat pengumuman sayembara sudah tersebar ke
seluruh daerah kekuasaannya. Di antara materi
sayembara itu ialah untuk memberi kesempatan
kepada seluruh rakyatnya agar bisa memimpin
negaranya. Adapun caranya, rakyat diminta hadir
di halaman istana yang luas pada hari dan waktu
yang telah ditentukan.
Saat yang ditunggu tiba. Sejak pagi hari rakyat
berbondong-bondong datang memenuhi alun-alun
istana untuk mengikuti sayembara. Nabi Zulkifli
ada di antara kerumunan massa. Mereka harap-
harap cemas menanti kemunculan raja di
panggung utama. Beberapa dari mereka ada yang
percaya diri dan yakin akan bisa duduk di atas
singgasana menggantikan raja. Setelah para
pengawal istana berusaha menenangkan rakyat,
raja baru menampakkan diri dengan baju
kebesarannya. Spontan terdengar gemuruh tepuk
tangan menandai rasa hormat dan cintanya
terhadap raja.
Raja berdiri di mimbar. Ia memandangi lautan
manusia yang telah menyemut dan menanti
pernyataannya. Rakyat terdiam, suasana hening.
Wahai seluruh rakyat yang aku cintai, seperti
diketahui, kini aku sudah lanjut usia. Aku pun
tidak mempunyai keturunan yang bisa
meneruskan kejayaan kerajaan ini. Sementara aku
tidak akan lama lagi berada di antara kalian.
Sebagaimana yang berlaku selama ini, titah raja
selalu dituruti dan tingkah lakunya diikuti
rakyatnya. Maka dari itu, aku akan mengambil
salah satu dari kalian yang terbaik. Sebagai
persyaratan utama, orang yang akan menempati
posisiku adalah orang yang pada siang hari
melakukan puasa dan malam hari mengerjakan
ibadah. Demikian isi pidato raja dengan nada
bicara yang tegas dan berwibawa.
Seusai memberikan penjelasan, raja
mempersilakan rakyatnya yang merasa sanggup
dengan persyaratannya agar mengangkat
tangannya. Namun setelah ditunggu beberapa
lama, tidak ada seorang pun yang berani
mengacungkan jarinya. Bagi mereka, ketentuan
itu jelas sangat berat. Tiba-tiba Nabi Zulkifli
mengangkat tangan, melangkah ke hadapan raja,
kemudian berkata dengan mantap tapi tetap
rendah hati, Maaf baginda, kiranya hamba
sanggup menjalankan puasa pada siang hari dan
mengerjakan ibadah pada malam hari.
Semua yang hadir terkejut, tak terkecuali raja.
Raja tidak yakin kepadanya mengingat usia Nabi
Zulkifli masih sangat muda. Raja mengamati Nabi
Zulkifli secara detail dari ujung rambut hingga
ujung kaki. Nabi Zulkifli kembali menegaskan,
Wahai paduka, hamba tidak main-main dengan
ucapan hamba. Apa yang paduka minta akan
hamba laksanakan. Raja terdiam sejenak, lantas
memutuskan untuk mengabulkan permohonan
Nabi Zulkifli. Selang beberapa menit acara
sayembara usai. Rakyat membubarkan diri,
pulang ke rumah masing-masing.
Nabi Zulkifli Tidak Terlena Kemewahan
Malam harinya sang raja bisa tidur tenang. Ia
senang sebab sudah menemukan putra mahkota.
Sejak itu Nabi Zulkifli tinggal di dalam istana
menemani kegiatan-kegiatan raja. Namun,
kemewahan segala fasilitas istana, kilauan
permata, hamparan permadani, dan empuknya
ranjang tidur tidak membuat Nabi Zulkifli lupa
daratan. Ia tetap menjadi diri sendiri, hidup
sederhana seperti dulu. Menjelang detik-detik
mangkat, raja berpesan kepada Nabi Zulkifli agar
tetap menjalankan persyaratan sepeninggalnya.
Nabi Zulkifli pun bersumpah akan menjaga
amanat tersebut hingga akhir hayatnya.
Kewafatan sang raja menimbulkan duka yang
mendalam bagi rakyatnya, apalagi bagi Nabi
Zulkifli. Mereka berduyun-duyun mengantarkan
raja ke peristirahatan terakhirnya. Negeri itu
dirundung masa berkabung beberapa hari. Sesuai
kesepakatan, kekosongan kursi raja segera
ditempati Nabi Zulkifli yang merangkap sebagai
hakim. Rakyat sangat berharap pemimpin baru
mereka lebih membawa kebaikan, kemakmuran
dan kedamaian. Setelah menjadi raja, Nabi
Zulkifli mulai mengatur jadwal berpuasa,
beribadah serta melayani rakyatnya sepenuh jiwa
dan raganya.
Nabi Zulkifli bekerja hampir tidak mengenal
waktu, pagi, siang maupun malam. Seluruh
kebutuhan dasar rakyatnya dipenuhi. Urusan-
urusan mereka diselesaikannya secara baik dan
adil, tanpa menimbulkan gejolak atau
memunculkan konflik baru. Ia tidak mau
membeda-bedakan orang yang meminta uluran
tangannya. Semua diperlakukan sama dan
dihadapi dengan sabar. Hasilnya, di bawah
kepemimpinannya, rakyat bisa hidup senang,
tenteram dan bahagia. Selain itu yang paling
penting, sejak menjadi raja, Nabi Zulkifli makin
bertambah besar ketakwaannya kepada Allah
SWT.
Cobaan Bagi Nabi Zulkifli
Satu malam menjelang Nabi Zulkifli beranjak ke
tempat tidur, pintu kamarnya diketuk seorang
pembantu istana. Menurut pembantunya, seorang
warga datang untuk meminta bantuan Nabi
Zulkifli. Nabi Zulkifli kemudian menemuinya
dengan sikap ramah. Warga itu segera
mengadukan persoalannya sembari menundukkan
wajahnya. Ia mengaku baru dirampok di tengah
perjalanan. Harta bendanya ludes dirampas orang
lain. Nabi Zulkifli mendengarkan penuturannya
dengan penuh kesabaran.
Setelah menyimak apa yang disampaikan warga
itu, Nabi Zulkifli merasa ada yang ganjil. Sebab,
lokasi yang diduga tempat berlangsungnya
peristiwa perampokan sesungguhnya kawasan
yang aman. Apalagi, di wilayah negerinya selama
ini tidak pernah ada tindak kejahatan. Nabi
Zulkifli lantas bertanya siapa sebenarnya tamu
ini. Warga yang mengaku telah dirampok itu
membuka identitas diri bahwa sesungguhnya ia
iblis yang menyerupai manusia. Tujuan
kedatangannya hanya ingin menguji dan
membuktikan kesabaran, kebaikan dan kesalehan
Nabi Zulkifli. Tidak sampai lima menit, iblis itu
pun cepat-cepat menghilang dari hadapan Nabi
Zulkifli.
Lain waktu Nabi Zulkifli mendapat cobaan.
Sekelompok orang yang durhaka kepada Allah
SWT membuat ulah di dalam negerinya. Nabi
Zulkifli memerintahkan pasukan dan rakyatnya
supaya memerangi mereka. Namun, mereka tidak
mau mengikuti perintahnya. Alasannya, mereka
takut mati akibat peperangan itu. Mereka malah
meminta jaminan kepada Nabi Zulkifli agar tidak
tewas meski ikut berperang. Nabi Zulkifli tidak
marah melihat sikap mereka. Ia segera
bermunajat kepada Allah SWT. Akhirnya, dalam
peperangan itu mereka memperoleh kemenangan
dan tidak satu pun dari mereka yang gugur.***

Nabi Yahya As

NABI YAHYA Allah SWT berfirman: "Di sanalah Zakaria berdoa kepada Tuhannya seraya berkata: 'Ya Tuh...