NABI MUSA AS.
Nama: Musa bin Imran, nama Ibunya Yukabad
atau
Yuhanaz Bilzal.
Garis Keturunan: Adam As. ⇒
Syits ⇒ Anusy ⇒
Qinan ⇒
Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matisyalih ⇒
Lamak ⇒ Nuh
As. ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyad ⇒ Syalih ⇒
Abir ⇒
Falij ⇒
Ra’u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒
Tarakh ⇒ Ibrahim As.
⇒ Ishaq
As. ⇒ Ya’qub As. ⇒ Lawi ⇒
Azar ⇒ Qahats ⇒
Imran ⇒
Musa As.
Usia: 120 tahun.
Periode sejarah: 1527-1407 SM.
Tempat diutus: Sinai di Mesir.
Jumlah keturunannya: 2 anak, Azir dan Jarsyun,
dari
istrinya bernama Shafura binti Syu’aib As.
Tempat wafat: Gunung Nebu (Bukit Nabu’) di
Jordania
(sekarang).
Sebutan kaumnya: Bani Israel dan Fir’aun (gelar
raja
Mesir).
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 136
kali.
NABI MUSA DAN BAU MULUT PUASA
Pasca tenggelemnya Fir'aun dan pengikutnya, Nabi Musa
As. bersiap menghadap Allah Swt. untuk menerima
kalam-Nya, Taurat, yang memuat syariat kaumnya, Bani
Israil. Nabi Musa melakukan persiapan; penyucian jiwa
dg cara puasa selama 30 hari (bulan Dzul Qa'dah).
Namun kemudian Nabi Musa merasa tak nyaman dg
aroma mulutnya yg berubah akibat puasa. Maka beliau
pun mengambil siwak dan menggosok giginya untuk
menghilangkan bau mulutnya. Akibatnya, Allah
menegurnya, "Wahai Musa, sungguh, bau mulut orang
yang berpuasa lebih wangi bagi-Ku daripada minyak
kesturi," firman-Nya via malaikat. "Berhubung
engkau
telah menghilangkan bau mulutmu itu, sementara Aku
Ingin engkau menghadap-Ku dg wangi kesturi, maka
tambahlah puasamu 10 hari lagi (awal Dzul Hijjah) agar
engkau menemui-Ku dg wangi," perintah-Nya. Genaplah
40 hari. Nabi Musa pun bermunajat di Tursina setelah
menitipkan kaumnya kepada saudaranya, Nabi Harun As.
Lihat: Tafsir surah al-A'raf: 142.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar