Jumat, 17 November 2017

Nabi Yusuf As



YUSUF AS.

Nama: Yusuf bin Yaqub.
Garis Keturunan: Adam As. Syits Anusy
Qinan
Mihlail Yarid Idris As. Matusyalih
Lamak
Nuh As. Sam Arfakhsyad Syalih Abir
Falij
Rau Saruj Nahur Tarakh Ibrahim As.
Ishaq
As. Yaqub As. Yusuf As.
Usia: 110 tahun.
Periode sejarah: 1745-1635 SM.
Tempat diutus: Mesir.
Jumlah keturunannya: 3 anak; 2 laki-laki dan 1
perempuan.
Tempat wafat: Nablus.
Sebutan kaumnya: Heksos dan Bani Israel.
Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 58
kali.

Suatu ketika, saudara-saudara Nabi Yusuf as. berkumpul
semua, kecuali Bunyamin. Mereka membicarakan tentang
tindakan ayah mereka, Nabi Yakub as. yang membedakan
kasih sayangnya di antara anak-anaknya. Dalam
anggapan mereka, Nabi Yakub as. telah bertindak tidak
adil. Musyawarah mereka itu menghasilkan keputusan
bahwa Yusuf harus dilenyapkan dari rumah bapaknya,
agar bapaknya mengalihkan perhatiannya kepada
mereka. Yusuf bukan hendak dibunuh, melainkan
dibuang saja ke tempat yang jauh.
Maka datanglah saudara-saudara Yusuf kepada bapaknya
untuk meminta izin hendak membawa Yusuf pergi
bermain ke suatu tempat. Pada mulanya, Nabi Yakub as.
tidak mengizinkan permohonan mereka. Tetapi, dengan
bujukan dan desakan mereka serta janji untuk benar-
benar menjaga Yusuf selama di perjalanan, akhirnya
bapaknya mengizinkan juga. Di dalam alquran, Allah swt.
menerangkan dengan firman-Nya surah Yusuf ayat 11-14
yang artinya:
"Mereka berkata: "Wahai ayah kami, apa sebabnya kamu
tidak mempercayai kami terhadap Yusuf padahal
sesungguhnya kami adalah orang-orang yang
menginginkan kebaikan baginya. Biarkanlah dia pergi
bersama kami besok pagi agar dia (dapat) bersenang-
senang dan (dapat) bermain-main, sesungguhnya kami
pasti menjaganya." Berkata Yakub: "Sesungguhnya
kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku
dan aku khawatir kalau-kalau dia dimakan serigala,
sedang kamu lengah kepadanya." Mereka berkata: "Jika
ia benar-benar dimakan serigala, sedang kami golongan
(yang kuat), sesungguhnya kami kalau demikian adalah
orang-orang yang merugi."
Kemudian mereka membawa Yusuf pergi ke suatu tempat
yang jauh. Mereka telah sepakat untuk memasukkan
Yusuf ke dalam sebuah sumur. Dan rencana itu telah
mereka laksanakan juga. Lalu mereka semua pulang ke
rumah bapaknya sambil berpura-pura menangis. Mereka
berkata: "Hai bapak kami, sesungguhnya kami datang
membawa berita duka tentang Yusuf. Yakni, ketika kami
sedang bermain dengannya di suatu tempat, tiba-tiba
datang seekor serigala dan langsung menerkam Yusuf.
Barangkali engkau tidak percaya meskipun kami telah
berkata sebenarnya."
Di dalam alquran Allah swt. berfirman dalam surah Yusuf
ayat 16-18 yang artinya:
"Kemudian mereka datang kepada ayah mereka di sore
hari sambil menangis. Mereka berkata: "Wahai ayah kami,
sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami
tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia
dimakan serigala, dan kamu sekali-kali tidak akan percaya
kepada kami, sekalipun kami adalah orang-orang yang
benar." Mereka datang membawa baju gamisnya (yang
berlumuran) dengan darah palsu. Yakub berkata:
"Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik
perbuatan (yang buruk) itu maka kesabaran yang baik
itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon
pertolongan-Nya terhadap ap ayang kamu ceritakan."
Di dalam sumur pinggir hutan, Nabi Yusuf as. tidak
celaka karena sumur itu ternyata tidak banyak berair.
Ketika datang musafir yang hendak mengambil air dari
sumur itu, Nabi Yusuf as. yang masih kecil itu
menggantung pada tali timbanya maka naiklah ia ke atas.
Sang musafir terkejut bukan main, tapi segera ia
mengamati Nabi Yusuf as. sambil berkata: "Aduhai,
alangkah gembiranya kita memperoleh anak yang
rupawan ini."
Kebetulan musafir itu adalah seorang pedagang. Maka
Nabi Yusuf as. dibawanya ke negeri Mesir, kemudian
dijual kepada pembesar di sana. Pembesar negeri Mesir
itu amat gembira memperoleh seorang anak yang
rupawan seperti Yusuf, karena dia sendiri kebetulan tidak
mempunyai seorang anak pun. Maka Nabi Yusuf as.
diambil sebagai anak angkatnya, dipelihara dengan baik
sebagaimana anak kandungnya. Dalam hal itu, istri
pembesar itulah yang merawat Nabi Yusuf as. dan
melayani segala keperluannya. Siti Zulaiha, ibu angkat
Yusuf, amat menyayangi anak angkatnya itu.
Demikianlah kisah Nabi Yusuf as. dibuang ke sumur oleh
saudara-saudaranya hingga akhirnya menjadi anak
angkat dari seorang pembesar di Mesir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Nabi Yahya As

NABI YAHYA Allah SWT berfirman: "Di sanalah Zakaria berdoa kepada Tuhannya seraya berkata: 'Ya Tuh...